dr. Samuel Pola Karta Sembiring Dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Menyelesaikan studi pendidikan dokter pada tahun 2015. Tertarik dengan ilmu kedokteran dan bidang IT. Pernah mengabdi di RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara dan bekerja di RSU Martha Friska Medan. Saat ini penulis sedang menjalani residensi Ilmu Bedah di Universitas Padjadjaran.

Lipid

3 min read

lipid2Lemak atau juga sering disebut lipid (atau disebut juga trigliserida) merupakan ester dari gliserol dan asam lemak. Lipid berfungsi sebagai sumber utama energy untuk proses metabolisme tubuh.
Lipid sebenarnya ada dalam dua bentuk, yaitu padat dan cair. Lipid padat disebut lemak sedangkan lipid cair disebut minyak.
Lipid ini sendiri bias diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi dari organ hati yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.

Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.

Secara sederhana Fungsi lemak sebagai berikut:
-Bagi tubuh
1. Sebagai makanan
– energy
– melarutkan vitamin A, D, E, K
– asam lemak essensial
2. sebagai isolator
-lemak di bawah kulit (penahan panas dan dingin)
3. sebagai pelindung
– sebagai “shock-absorber”, karena pukulan atau luka

-dimanfaatkan untuk:
1. Pembuatan sabun
2. Pembuatan gliserol (hasil tambahan sabun)
3. obat-obatan
4. Pembuatan cat, pakaian, minyak

Lipid adalah pelarut Vitamin
Lipid berfungsi sebagai pelarut vitamin. Tapi tidak semua vitamin yang mampu dilarutkan. Hanya vitamin yang larut lemak saja, seperti vitamin A,D,E,K. Lipid tidak bisa larut dalam air akan tetapi lipid mampu larut dalam pelarut-pelarut organik seperti eter, alkohol mendidih (boiling alcohol), benzene, petroleumeter, chloroform, dan lain-lain.

Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Lipid sederhana
a. Lemak (ester dari gliserol dan asam lemak)
b. Wax (malam) (ester dari asam lemak dengan alcohol berberat molekul tinggi)
2. Lipid majemuk (ester asam lemak + alkohol yang mengikat senyawa lipid)
a. Fosfolipid (asam lemak + alkohol alifatik + asam fosfat)
b. Lipoprotein (asam lemak + protein)
c. Gliserofosfolipid (asam lemak + gliserol + asam fosfat)
d. Sphingolipid (asam lemak + sphingosine)
e. Glikolipid (asam lemak + karbohidrat)
f. Lainnya (sulfolipid, aminolipid)
3. Lipid turunan (hidrolisis dari lipid sederhana atau lipid majemuk)
a. Sterol (turunan fenanterena, missal: kolesterol, ergosterol

Secara klinis lemak yang terpenting antara lain:
1. Kolesterol
2. Trigeliserida (lemak netral)
3. Fosfolipid
4. Asam lemak

Asam lemak
Asam lemak merupakan asam karboksilat dengan berat molekul yang besar. Dan yang paling sering didapat dalam Fat (lemak) adalah asam stearat, asam palmitat dan asam oleat.
Asam lemak terbagi dua yaitu, asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Contoh asam lemak jenuh antara lain asam palmitat, asam asetat, asam butirat, asam stearat, dan lain-lain. Sedangkan contoh asam lemak tak jenuh antara lain asam arakhidonat, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan lain-lain.
Untuk membedakan kedua jenis asam lemak tersebut digunakanlah air brom. Air brom berwarna cokelat. Bila air brom direaksikan dengan asam lemak jenuh, warna air brom akan memudar. Sedangkan jika air brom direaksikan dengan asam lemak tak jenuh, warna air brom tidak akan menghilang. Kesimpulannya, warna air brom lah yang menentukan suatu jenis asam lemak yang ingin kita ketahui.

Perbedaan lainnya dari asam lemak jenuh dan tak jenuh adalah sebagai berikut:
Asam lemak jenuh:
– Sistem penamaan: nomor hidrokarbon + anoic/anoat
– Tidak memiliki ikatan rangkap
– Bentuknya padat dalam suhu ruang
– Diet yang dapat menyebabkan penyakit jantung
– Contoh: lemak babi, mentega

Asam lemak tak jenuh:
– Sistem penamaan: nomor hidrokarbon + enoic/enoat
– Memiliki ikatan rangkap
– Bentuknya cair dalam suhu ruang
– Diet sehat lemak
– Contoh: minyak nabati

Asam lemak essensial sangat penting bagi tubuh
Asam lemak essensial merupakan lemak yang mengandung asam lemak tidak jenuh yang penting bagi organisme. Defenisi lainnya asam lemak essensial adalah prekursor pada sintesa prostaglandin. Asam lemak essensial ini tidak dapat dibuat oleh tubuh sendiri. Contoh-contoh asam lemak essensial antara lain:
1. Asam linoleat = linoleic Acid = C17H31COOH
2. Asam linolenat = linolenic Acid = C17H29COOH
3. Asam arachidonat = Arachidonat Acid = C19H31COOH

TRIGLISERIDA merupakan ester gliserol
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Sedangkan bila ada dua asam lemak dalam ikatan maka disebut digliserida dan begitu seterusnya. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

Sifat Lemak
Lemak memiliki sifat fisis dan kimia.
Sifat fisis
– C kecil => larut dalam air
– C besar => tidak larut dalam air
– Semua gliserida larut dalam eter, chloroform, bensen, etil alkohol (panas).
– Berat jenis lemak lebih kecil disbanding air
– Titik didih lemak bergantung dari asam lemaknya. (titik didih asam lemak jenuh lebih tinggi dibanding asam lemak tidak jenuh)
– Gliserida sederhana biasanya tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Bila ada yang berwarna itu disebabkan oleh bahan lain, misalnya warna kuning mentega berasal dari pigmen tumbuh-tumbuhan (karoten dan ksantofil)

Sifat kimia
– Terutama berasal dari asam lemaknya

KOLESTEROL
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.

By: Morphic
(FK USU 2009)

Sumber:
-http://www.medicastore.com
-Diktat Kimia Organik dr. H. A. Hakim Sulaiman.
-Acrobat Reader PDF “Karbohidrat, Lipid, Protein, FE, DNA” Yuda Herdanto

dr. Samuel Pola Karta Sembiring Dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Menyelesaikan studi pendidikan dokter pada tahun 2015. Tertarik dengan ilmu kedokteran dan bidang IT. Pernah mengabdi di RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara dan bekerja di RSU Martha Friska Medan. Saat ini penulis sedang menjalani residensi Ilmu Bedah di Universitas Padjadjaran.

40 Replies to “Lipid”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar anda diproses.