dr. Samuel Pola Karta Sembiring Dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Menyelesaikan studi pendidikan dokter pada tahun 2015. Tertarik dengan ilmu kedokteran dan bidang IT. Pernah mengabdi di RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara dan bekerja di RSU Martha Friska Medan. Saat ini penulis sedang menjalani residensi Ilmu Bedah di Universitas Padjadjaran.

Gangguan Perut Anak yang Berkaitan dengan Irritable Bowel Syndrome

1 min read

imagesNEW YORK (Reuters Health) Mar 10 – Gangguan perut serius dapat meningkatkan risiko anak menderita penyakit IBS, menurut penelitian terbaru.

Orang dewasa yang mengalami infeksi perut diduga sebagai risiko terbesar pada IBS, namun kaitan antara infeksi tersebut dengan IBS pada anak tidak jelas, si peneliti berkata.

Untuk memastikannya lebih lanjut, Dr. John K. Marshall dari Universitas McMaster di Hamilton, Ontario bersama kolega-koleganya meneliti anak-anak yang berpartisipasti di studi kesehatan Walkerton, penelitian terbesar penyakit IBS setelah infeksi gastrointestinal.

Pada tahun 2000, terjadi wabah bakteri gastroenteritis yang menjangkiti setidaknya 2300 orang di kota Ontario ini dan menewaskan 7 orang. Akhirnya para peneliti pun mengamati perkembangan penduduk Walkerton sejak 2002.

Pada studi tersebut, mereka mengamati 467 anak-anak laki-laki dan perempuan yang lebih muda dari 16 tahun saat terjadi wabah, namun akan menginjak umur 16 tahun saat periode tindak lanjut selama 8 tahun. Tak satupun dari mereka yang didiagnosis menderita IBS sebelum wabah terjadi.

Di antara 305 anak yang terjangkiti saat wabah, sekitar 10% dilaporkan memiliki gejala IBS setelah 8 tahun kemudian, dibandingkan dengan mereka yang tidak terjangkiti (162 anak) yang hanya 2%. Ketika para peneliti hanya mengamati 130 partisipan yang penyakitnya (akibat wabah) telah didiagnosis oleh dokter, risiko munculnya gejala IBS tujuh kali lipat lebih hebat dibanding mereka yang luput dari penyakit wabah.

The findings were published online February 23rd in the American Journal of Gasteroenterology.

Am J Gastroenterol 2010.

Sumber:

“Kids’ Stomach Bugs Tied to Irritable Bowel Syndrome” (http://www.emedicine.com)

NEW YORK (Reuters Health) Mar 10 – Gangguan perut serius dapat meningkatkan risiko anak menderita penyakit IBS, menurut penelitian terbaru.

Orang dewasa yang mengalami infeksi perut diduga sebagai risiko terbesar pada IBS, namun kaitan antara infeksi tersebut dengan IBS pada anak tidak jelas, si peneliti berkata.

Untuk memastikannya lebih lanjut, Dr. John K. Marshall dari Universitas McMaster di Hamilton, Ontario bersama kolega-koleganya meneliti anak-anak yang berpartisipasti di studi kesehatan Walkerton, penelitian terbesar penyakit IBS setelah infeksi gastrointestinal.

Pada tahun 2000, terjadi wabah bakteri gastroenteritis yang menjangkiti setidaknya 2300 orang di kota Ontario ini dan menewaskan 7 orang. Akhirnya para peneliti pun mengamati perkembangan penduduk Walkerton sejak 2002.

Pada studi tersebut, mereka mengamati 467 anak-anak laki-laki dan perempuan yang lebih muda dari 16 tahun saat terjadi wabah, namun akan menginjak umur 16 tahun saat periode tindak lanjut selama 8 tahun. Tak satupun dari mereka yang didiagnosis menderita IBS sebelum wabah terjadi.

Di antara 305 anak yang terjangkiti saat wabah, sekitar 10% dilaporkan memiliki gejala IBS setelah 8 tahun kemudian, dibandingkan dengan mereka yang tidak terjangkiti (162 anak) yang hanya 2%. Ketika para peneliti hanya mengamati 130 partisipan yang penyakitnya (akibat wabah) telah didiagnosis oleh dokter, risiko munculnya gejala IBS tujuh kali lipat lebih hebat dibanding mereka yang luput dari penyakit wabah.

The findings were published online February 23rd in the American Journal of Gasteroenterology.

Am J Gastroenterol 2010.

Sumber:

“Kids’ Stomach Bugs Tied to Irritable Bowel Syndrome” (http://www.emedicine.com)

dr. Samuel Pola Karta Sembiring Dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Menyelesaikan studi pendidikan dokter pada tahun 2015. Tertarik dengan ilmu kedokteran dan bidang IT. Pernah mengabdi di RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara dan bekerja di RSU Martha Friska Medan. Saat ini penulis sedang menjalani residensi Ilmu Bedah di Universitas Padjadjaran.

17 Replies to “Gangguan Perut Anak yang Berkaitan dengan Irritable Bowel Syndrome”

    1. @Shafry
      efek atau gejala penyakit IBS itu antara lain perut sering keram, sering buang angin, perut juga sering kembung, diare, bersendawa dan konstipasi.

      tentang obat maag kemarin shaf..
      ada banyak obat maag. Sebenarnya banyak yang mantap dan ampuh hanya saja tergantung dosisnya juga.
      tapi yang paling umum dipakai itu antasida. Kalo di apotik namanya antasida doen.

      saran saya:
      makan teratur aja. 😀

  1. Berbahaya gak?!? Soalnya, aku sering sakit perut, tes dokter, hasilnya semua normal, darah, veses, semua menyatakan gak ada kerusakan. Dan dokternya nyimpulin klo kemungkinan besar itu IBS… :'(

    Tapi, emang sih, soalnya aku Gluten Alergic (Tpi aku cuma ama gandum aja) dan akhir2 ini aku sering makan makanan dari terigu…

    1. kalau menurut saya virs, komplikasi IBS tidak terlalu bahaya kok.
      hanya saja ada gangguan pada saluran pencernaan. itu saja.

  2. @Shafry:
    Aku dulu emang udah tes, dan udah alergic ama itu, tapi, setelah beberapa lama, aku makan terigu gak pernah terjadi apa – apa, dan ternyata, perlahan – lahan, sakitnya baru muncul sekarang

  3. @Morpic
    Emang sih, katanya cuma peristaltik di usus aja…

    Lagi pula, setelah beberapa hari gak makan terigu (dan bahan – bahan gandum laennya) sakit diperutku udah ilang 🙂

    1. @Virspector
      yap. tepat sekali!
      Intinya hindari hal-hal yang memicu penyakitmu.
      Dengan begitu kondisi normal bisa dipertahankan!

  4. @shafry
    penyelesaian yang mana?
    IBS atau penyakit maag yang kw ceritakan kemarin?

    paling tidak IBS ini bisa dicegah dengan menghindari infeksi pada saluran pencernaan.

    1. hm,
      artikel di atas adalah penelitian baru. Jadi belum ada penelitian-penelitian berikutnya ataupun penelitian lain yang ikut mendukung penelitian tersebut.

      Nah, menurut artikel di atas infeksi pada saluran pernafasan berpeluang menyebabkan IBS (khusus untuk anak-anak).
      itu dia shaf!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar anda diproses.