dr. Samuel Pola Karta Sembiring Dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Menyelesaikan studi pendidikan dokter pada tahun 2015. Tertarik dengan ilmu kedokteran dan bidang IT. Pernah mengabdi di RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara dan bekerja di RSU Martha Friska Medan. Saat ini penulis sedang menjalani residensi Ilmu Bedah di Universitas Padjadjaran.

Konsultasi #356: Apakah Pasien Ex COVID-19 Dapat Terinfeksi Kembali?

40 sec read

Jika igg antibodi reaktif pada ex pasien covid apa bisa tertular lagi? Maksudnya, apakah dengan adanya IgG antibodi, pasien yang telah sembuh dari COVID-19 bisa kebal?

Jawab:
Selamat pagi. Ini pertanyaan menarik. Dan banyak orang juga ingin menanyakan pertanyaan yang sama seperti ini.

Peluang terinfeksinya sebenarnya cukup kecil. Karena antibodi IgG masih ada. Jadi kalau terjadi re-infeksi (infeksi ulang), maka “antibodi tambahan” akan dibentuk dengan cepat. Karena antibodi tubuh sudah pernah mengenalnya. Namun, ini hanya sementara. Sampai kapan? Tidak bisa diketahui.

Tapi, akan berbeda ceritanya, jika virus COVID-19 yang muncul adalah hasil mutasi sebelumnya. Kemungkinan bisa terjadi infeksi kembali. Di samping itu, “jumlah virus yang banyak” dapat menginfeksi kembali walaupun sebelumnya masih ada antibodi IgG.

Orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah tetap dapat terinfeksi kembali walaupun antibodi IgG masih ada dalam tubuh. Sehingga pada prinsipnya, bukanl soal ada tidaknya IgG-lah yang menentukan peluang/risiko re-infeksi COVID-19. Melainkan tergantung pada mutasi virus, jumlah virus serta daya tahan tubuh orang itu sendiri.

Tambahan informasi: virus COVID-19 dapat bermutasi 20 x dalam setahun. Jadi kalau sudah bermutasi, virus tetap dianggap virus baru oleh pasien pasca COVID-19.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

dr. Samuel Pola Karta Sembiring Dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Menyelesaikan studi pendidikan dokter pada tahun 2015. Tertarik dengan ilmu kedokteran dan bidang IT. Pernah mengabdi di RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara dan bekerja di RSU Martha Friska Medan. Saat ini penulis sedang menjalani residensi Ilmu Bedah di Universitas Padjadjaran.

Cara Menghitung Ankle to Brachial Index

Cara menghitung Ankle Brachial Index ABI adalah pengukuran untuk menilai tekanan/perfusi ke distal/ekstremitas inferior. Ukur tekanan darah lengan atas terlebih dahulu. Kemudian pilih tekanan...
dr. Samuel Pola Karta Sembiring
15 sec read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar anda diproses.